JURNAL KEPERAWATAN: FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA PADA ANAK BALITA

Pendahuluan

Pneumonia merupakan masalah kesehatan dunia karena angka kematiannya tinggi, tidak saja di negara berkembangtetapi juga di negara maju se- perti Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara Eropa. Di Amerika Serikat misalnyaterdapat dua juta sampai tiga juta kasus pneumonia per tahun dengan jumlah angka kematian rata-rata 45.000 orang (Misnadiarly, 2008).

 

Di Indonesia, angka kematian pneumonia pada balita diperkirakan mencapai 21% (Unicef, 2006). Angka kesakitan pneumonia pada bayi 2,2%, balita 3% sedang angka kematian pneumonia pada bayi 29,8% dan balita 15,5% (Riset kesehatan dasar, 2007). Menurut data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2005, jumlah ba- litapenderita pneumonia di Indonesia ada sebanyak


600.720 balita yang terdiri dari 155 anak mening- gal pada umur di bawah 1 tahun dan 49 anak me- ninggal pada umur 1(satu) sampai 4 (empat) tahun (Depkes RI, 2005).

 

Pada tahun 2005 prevalensi pneumonia balita di DKI Jakarta adalah 2,5 per 1000 balita. Angka ini meningkat pada tahun 2006 menjadi 6,8 per 1000 balita (Depkes RI 2007). Sementara itu, berdasarkan data profil kesehatan propinsi DKI Jakarta tahun 2007, diketahui bahwa terdapat

20.474 penderita pneumonia dimana 45% adalah anak usia balita dengan prevalensi 13,4 per 1000 (Dinkes Prop DKIJakarta, 2008). Di rumah sakit, penyakit pneumonia termasuk dalam daftar 10 pe- nyakit penyebab kematian pada penderita rawat inap yakni sebesar 2,92 % dari seluruh kematian (Depkes RI, 2007).


Faktor risiko pneumonia meliputi malnutrisi, berat badan lahir rendah, ASI non-eksklusif, kurangnya imunisasi campak, polusi udara didalam rumah, ke- padatan rumah, orangtua yang merokok, kekurang- an zinc, pengalaman ibu sebagai pengasuh, pe- nyakit penyerta misalnya diare, penyakit jantung, asma, pendidikan ibu, penitipan anak, kelembaban udara,udara dingin, kekurangan vitamin A, urutan kelahiran dan polusi udara diluar rumah. Penelitian ini bertujuanmengidentifikasi faktor-faktor risiko pneumonia pada anak balita.

 

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif ana- litik dengan rancangan cross-sectional Populasi penelitian adalah balita yang dirawat di Rumah Sakit X di Jakarta. Sampel penelitian adalah bali- ta yang dirawat jalan dan rawat inap diRS X, ter- catat dalam rekam medis rumah sakit selama 2011 sesuai dengan kriteria inklusi; (1) pasien balita usia 1 sampai 59 bulan di RS, dan (2) bersedia men- jadi responden. Kriteria eksklusi adalah responden tidak mengerti bahasa Indonesia. Jumlah responden yang digunakan yaitu 138 balita.

 

Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling jenis consecutive sampling. Penelitian dilakukan diruang poli anak dan ruang rawat anak RS X Jakarta. Waktu penelitian dilaku- kan pada April-Juni 2011. Alat pengumpulandata kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang karakteristik responden dan mencatat adanya faktorrisiko pneumonia. Analisis data yang digunakan antara lain analisis univariat, analisis bi- variat dengan uji statistik ChiSquare serta analisis multivariat dengan uji regresi logistik.

 

Hasil

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Pneumonia pada Anak Balita

Kejadian pneumonia

Jumlah balita yang mengalami pneumonia di rumah sakit 63 balita (45,7%), sedangkan balita yang tidak mengalami pneumonia yaitu 75 balita (54,3%).


Selengkapnya bisa download di SINI

Comments