Cinta terhalang Kabut

Oleh: 

Anonimous Kocak


Buatmu yang nun jauh di sana..

Ingin kurangkai kata atas rasa yang pernah ada

Rasa cinta yang pernah bersemi diantara kita.


Mengawali agustus getaran cinta berdetak kencang membangunkan sukma jiwa yang tertidur saat itu

Menatap senyuman manis bibirmu, hatiku seakan tersengat tegangan listrik

Ayu parasmu menghalangi seluruh pandanganku akan indahnya panorama sekitarnya

Lekuk tubuhmu bak penari bali yang menggerakan hati untuk memilikimu


Sejenak tertegun anganku bergejolak ingin memilikimu seutuhnya

Tak sengaja kamupun berada tepat dihadapanku

Saat itu kitapun berjabatan tangan dan saling melempar senyuman


Singkat cerita perkenalan tak bisa diredam

Dibawah teriknya sang Mentari kita berbagi cerita

Lama kita bercengerama dalam cerita-cerita indah hari itu

Hingga tak sengaja, senja pun menjemput sang Mentari Kembali ke peraduan

Kita pun berpisah !!!


Hari demi hari berlalu kedekatan terus terajut

Ketika dering telpon dan suara indahmu mengatakan “kak, tolong antar aku dong!”

Semangatku menggebu untuk mengantar dan menjemputmu.

Dibalik rutinitas itu, Bahagia terasa dalam dada ini karena selalu berada dekat dirimu.

Terkadang ingin aku mengungkapkan rasa yang menggema dalam dada

Namun tak mampu terucap lantaran bibir ini berat mengutarakannya.


Tiba suatu Ketika

Dibawah terang rembulan yang dihiasi berjuta bintang

Disebuah taman ibukota dengan keriuhan suara para remaja

Tanganmu kugenggam erat-erat, sembari mengatakan “Maukah kamu menjadi pacarku?”

Suara syahduku mengutarakan rasa yang telah terpupuk lama.

Tak disangka lembut suaramu menjawab “Iy kak, aku mau menjadi pacarmu!”

Mendengar jawaban tulus penuh makna itu, hatiku sangat Bahagia.

Akhirnya harapanku untuk memilikimu tercapailah malam itu.


Hari berganti hari hubungan kita semakin erat

Terkadang kita lupa waktu dan terhanyut dalam gelora asmara

Mungkin Tuhan pun marah atas segala romantika yang tiada batas

Namun apalah daya kita hanyalah sosok berdaging rapuh yang tak mampu membendung Hasrat dan godaan dunia


Medio desember

Ingin rasanya cinta itu terus bersemi hari demi hari

Namun apalah daya kini kuterlampau jauh darimu

Kabut putih mengarahkan pikiran dan pilihanku pada jalan yang kini kutempuh

Hubungan kita harus tertambat

Maafkan aku yang telah membuatmu terkatung-katung melangkah

Cacian dan segala ungkapan rasa sakitmu aku terima dengan hati lapang

Mungkin ini adalah sebuah karma akan perbuatan kita yang telah melawati batas kewajaran


Say good bye buatmu yang pernah ada dalam memori cintaku…


“Jika pertemuan adalah awal dari perpisahan maka perpisahan kita adalah awal dari keindahan demi hidup selanjut”



 

Buatmu yang nun jauh di sana..

Ingin kurangkai kata atas rasa yang pernah ada

Rasa cinta yang pernah bersemi diantara kita.

 

Mengawali agustus getaran cinta berdetak kencang membangunkan sukma jiwa yang tertidur saat itu

Menatap senyuman manis bibirmu, hatiku seakan tersengat tegangan listrik

Ayu parasmu menghalangi seluruh pandanganku akan indahnya panorama sekitarnya

Lekuk tubuhmu bak penari bali yang menggerakan hati untuk memilikimu

 

Sejenak tertegun anganku bergejolak ingin memilikimu seutuhnya

Tak sengaja kamupun berada tepat dihadapanku

Saat itu kitapun berjabatan tangan dan saling melempar senyuman

 

Singkat cerita perkenalan tak bisa diredam

Dibawah teriknya sang Mentari kita berbagi cerita

Lama kita bercengerama dalam cerita-cerita indah hari itu

Hingga tak sengaja, senja pun menjemput sang Mentari Kembali ke peraduan

Kita pun berpisah !!!

 

Hari demi hari berlalu kedekatan terus terajut

Ketika dering telpon dan suara indahmu mengatakan “kak, tolong antar aku dong!”

Semangatku menggebu untuk mengantar dan menjemputmu.

Dibalik rutinitas itu, Bahagia terasa dalam dada ini karena selalu berada dekat dirimu.

Terkadang ingin aku mengungkapkan rasa yang menggema dalam dada

Namun tak mampu terucap lantaran bibir ini berat mengutarakannya.

 

Tiba suatu Ketika

Dibawah terang rembulan yang dihiasi berjuta bintang

Disebuah taman kota dengan keriuhan suara para remaja

Kugenggam erat tanganmu, sembari mengatakan “Maukah kamu menjadi pacarku?”

Suara syahduku mengutarakan rasa yang telah terpupuk lama.

Tak disangka lembut suaramu menjawab “Iy kak, aku mau menjadi pacarmu!”

Mendengar jawaban tulus penuh makna itu, hatiku sangat Bahagia.

Akhirnya harapanku untuk memilikimu tercapailah malam itu.

 

Hari berganti hari hubungan kita semakin erat

Terkadang kita lupa waktu dan terhanyut dalam gelora asmara

Mungkin Tuhan pun marah atas segala romantika yang tiada batas

Namun apalah daya kita hanyalah sosok berdaging rapuh yang tak mampu membendung Hasrat dan godaan dunia

 

Di Medio desember

Ingin rasanya cinta itu terus bersemi hari demi hari

Namun apalah daya kini kuterlampau jauh darimu

Kabut putih mengarahkan pikiran dan pilihanku pada jalan yang kini kutempuh

Hubungan kita harus tertambat

Maafkan aku yang telah membuatmu terkatung-katung melangkah

Cacian dan segala ungkapan rasa sakitmu aku terima dengan hati lapang

Mungkin ini adalah sebuah karma akan perbuatan kita yang telah melawati batas kewajaran

 

Say good bye buatmu yang pernah ada dalam memori cintaku…

 

“Jika pertemuan adalah awal dari perpisahan maka perpisahan kita adalah awal dari keindahan demi hidup selanjut”

 

 

Comments