HIDUP YANG MENGHASILKAN BUAH!

Sapa pagi dari SENDAL SERIBU
Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru
Rm. Yulius Heribertus, Pr.
Rabu, 30 Januari 2019
Hari Biasa, Pekan Biasa III
Ibr 10:19-25 & Mrk 4:1-20

👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖
Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. 
Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ sedangkan semua orang banyak itu ada di darat; di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, 
"Dengarlah! Ada seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, 
lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu yang tidak banyak tanahnya, 
lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat."
Dan Yesus bersabda lagi,
"Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun."
Lalu Yesus berkata kepada mereka, 
"Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda.
Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah Iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain  sehingga sabda itu tidak berbuah.
Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat. 

👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖

HIDUP YANG MENGHASILKAN BUAH!

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih, Pengalaman akan kasih Allah akan menghantar kita untuk bertumbuh dan menghasilkan buah kebaikan bagi diri sendiri dan sesama. Pengalaman itu lahir dari perjumpaan yg intim antara kita dgn Allah. Tanpa perjumpaan kita tidak akan perna mengalami kasih Allah dan hidup kita menjadi kering tak berbuah kebaikan. Didalam Doa kita meningkatkan kesadaran akan Allah dalam setiap peristiwa hidup. Kedalaman keberadaan kita saat ini dgn berdoa kita menyiapkan hati kita bagi kediaman Allah sebab *Allah telah menaruh hukumnya didalam hati kita dan menulisnya dalam budi* (ibr 10:16).  Karena alasab itu maka kita diundang untuk pergi dan menghasilkan buah yang baik dari Sabda Allah yang telah di taruh Allah sendiri didlaam hati kita. Hati kita adalah tanah yang subur bagi bertumbuh dan berkembangnya Sabda Allah yg telah ditaburkan. Tugas kita adalah menjaga *MENJAGA KUALITAS HATI* hati kita ialah tanah yang baik maka Allah selalu menaruh sabdaNya dalam hati kita. Sabda  Allah sungguh mendapat tmpat didalam hati kita maka kita akan berusaha agar bisa menghasilakn buah kebahagian dan sukacita bagi diri kita dan sesama kita meski ada yang tiga puluh kali lipat ada yng enam puluh kali lipat dan ada yang seratus kali lipat.
Dio ti Benedica
👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖

Salam dan doaku dari Pastoran Lekebai-KUM
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita
Selamat Pagi

Comments