JANGAN RAGU UNTUK BERBUAT BAIK!

Rm. Yulius Heribertus, Pr.
SENDAL SERIBU (Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru)
Rabu, 23 Januari 2019
Hari Biasa, Pekan Biasa II
Hari Keenam, Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani.
Ibr 7:1-3.15-17 & Mrk 3:1-6

👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat?  menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. Yesus jengkel karena kedegilan mereka! Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, "Ulurkanlah tanganmu!" Ia pun mengulurkan tangannya, maka sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖

JANGAN RAGU UNTUK BERBUAT BAIK!

“Jika saya mengatakan bahwa saya Katolik dan setiap hari Minggu saya pergi ke gereja, tapi kemudian saya tidak bicara dengan orang tua saya, saya tidak membantu kakek-nenek saya, orang miskin, saya tidak menjenguk orang sakit, itu tak menunjukkan iman saya, maka tidak ada gunanya.”Paus Fransiskus

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih, apa yang dikatakan oleh Paus Fransiskus dalam kutipan di atas setidaknya membahasakan ulang apa yang terjadi dalam kisah injil hari ini. Markus mengisahkan dengan sungguh hidup kisah Yesus yang menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat. Kita perhatikan perasaan Yesus ketika Ia bertanya apa yang harus dilakukan pada hari sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelematkan nyawa orang atau membunuh orang? Di sini Yesus jengkel karena kedegilan hati mereka. Yesus marah! Karena untuk berbuat baik saja atau menyelamatkan nyawa orang, masih harus ada kata tunggu atau ada rasa takut akan dipersalahkan karena melanggar aturan hari Sabat.

Kejengkelan dan kemarahan Yesus pun terjadi dalam kisah hidup kita saat ini tatkala kita masih memiliki keraguan dalam membantu sesama kita yang ada di sekitar kita. Tidak hanya itu, Yesus jengkel dan marah dengan sikap hidup kita yang cepat menyalahkan orang lain karena orang tersebut melakukan perbuatan kasih yang tidak bisa kita lakukan. Kita lebih cepat menghakimi sesama ketimbang berbuat kasih bagi orang lain. Siapa kita dan apa saja profesi kita saat ini, kita dipanggil untuk berbuat bagi sesama. Untuk segala yang baik, yang berkenan di hadapan Allah, tidak ada aturan yang bisa membatasinya. Tidak ada batasan untuk berbuat baik. Aturan hidup yang ada bukan untuk menghalangi kita berbuat baik sebaliknya untuk mendukung kita dalam berbuat baik.

Marilah kita kembali ke dalam keluarga dan komunitas kita. Kita mengulurkan tangan untuk saling membantu, saling mengasihi, saling menguatkan dan saling meneguhkan sesama anggota keluarga dan komunitas kita. Berbuatlah kebaikan hari ini mulai dari dalam keluarga dan komunitas kita. Dan ajaklah anggota keluarga dan komunitas kita untuk cepat berbuat baik daripada berbuat jahat, cepat mengashi daripada dikasihi, cepat untuk mengulurkan tangan daripada berpangku tangan, cepat untuk mengampuni daripada menghakimi, meski kadang segala kebaikan yang kita lakukan tidak dihargai dan mendapat tempat di hati orang lain. Teruslah berbuat baik, entah itu diwaktu yang baik maupun di waktu yang tidak baik.

Dio ti Benedica
Jangan lupa bersyukur..!
👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖

Salam dan doaku dari Pastoran Lekebai
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita
Selamat Pagi

Comments