MENJADI PRIBADI YANG MENGUTAMAKAN ALLAH DALAM HIDUP!

SENDAL SERIBU (Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru)
Selasa, 22 Januari 2019
Hari Biasa, Pekan Biasa II
Hari Kelima, Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani.
Ibr 6:10-20 & Mrk 2:23-28
👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖
_Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" Jawab Yesus kepada mereka, "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan?Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian - yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam - dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?" Lalu kata Yesus kepada mereka, "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat."_
👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖
*MENJADI PRIBADI YANG MENGUTAMAKAN ALLAH DALAM HIDUP!*

“Keselamatan datang bukan melalui ketaatan hukum tetapi melalui iman di dalam Yesus Kristus yang dalam kematian dan kebangkitanNya, membawa keselamatan bersama-sama dengan sebuah kerahiman yang membenarkan” Bulla Misericordae Vultus, 20.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih, ketika kita menempatkan Yesus diatas segala-galanya dalam hidup kita maka PENGHARAPAN KITA SUNGGUH MENJADI SAUH YANG KUAT DAN AMAN BAGI JIWA (Ibr 6:19) yang telah kita labuhkan di dalam Yesus. Asal dari segala keputusasaan, kemunafikan, kesombongan, kecemburuan, iri hati, dendam dan amarah yang ada dalam diri kita  adalah ketika kita menempatkan diri kita menjadi tuan atas hidup kita. Kita menganggap diri paling hebat dan benar dibandingkan orang lain. Kita mengabaikan akan hadirnya Allah dalam hidup kita yang seharusnya menjadi tuan atas hidup kita.

Hari ini Injil berkisah tentang Yesus yang membungkam kemunafikan para ahli Taurat berkenaan dengan praktik hari Sabat. Yesus tidak meniadakan hari Sabat tetapi Yesus membuka pikiran para ahli Taurat tentang Sabat yang sesungguhnya. Sabat yang sesungguhnya adalah ketika kita sungguh menghadirkan belas kasih Allah yang peka akan kebutuhan sesama dan tanggap terhadap situasi sekitar, khususnya terhadap situasi kemiskinan, penderitaan, penganiayaan, kesendirian, dan situasi lainnya di mana cinta dan belas kasih Allah belum mendapatkan tempatnya. Sabat tidak mengabaikan belas kasih Allah.

Panggilan kita hari ini adalah untuk menempatkan Allah di atas segala-galanya di dalam hidup kita. Allah harus menjadi yang utama dalam hidup kita. Apa saja pilihan hidup kita saat ini hendaknya Allah harus menjadi yang nomor satu. Ketika kita telah mulai mengabaikan Allah dalam hidup kita, menjadikanNya nomor kesekian dalam hidup kita maka kita secara perlahan menjadikan diri kita tuan atas hidup kita. Maka tak mengherankan bila kerap kita merasa cepat lelah, cepat bosan dengan pekerjaan, cepat putus asa bila gagal atau menghadapi tantangan dan cobaan dalam pekerjaan.

Marilah kita kembali ke dalam keluarga dan komunitas kita dan jadikan Yesus sebagai tuan atas keluarga dan komunitas kita sehingga ketika anggota keluarga atau komunitas kita melakukan kesalahan kita tidak cepat menghakmi tetapi dengan penuh belas kasih Allah kita mengampuni; kita tidak cepat curiga tetapi percaya; kita tidak cepat marah tetapi lebih banyak bersabar; kita tidak cepat mendendam tetapi mendoakan. Bukankah hidup akan terasa penuh sukacita bila Yesus sunguh menjadi tuan atas hidup kita?
Dio ti Benedica
Jangan lupa bersyukur
👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥

Salam dan doaku dari Pastoran Lekebai-Kum
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita
Selamat Pagi

Comments