RENUNGAN HARIAN: MENJADI SARANA KASIH ALLAH BAGI SESAMA

Kamis, 17 Oktober 2019
PW. Santo IGNATIUS dari ANTIOKHIA, UskMrt
Rom 3:21-30 & Luk 11: 47 - 54
👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖
Sekali peristiwa, tatkala duduk makan di rumah seorang Farisi, Yesus berkata, "Celakalah kalian, sebab kalian membangun makam bagi para nabi, padahal nenek moyangmulah yang telah membunuh mereka.
Dengan demikian kalian mengakui, bahwa kalian membenarkan perbuatan nenek moyangmu, 
sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kalian membangun makamnya.

Sebab itu hikmat Allah berkata, "Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul. 
Tetapi separuh dari antara para nabi dan para rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya. Maka dari angkatan ini akan dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan rumah Allah."
Bahkan Aku berkata kepadamu, "Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. "Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian telah mengambil kunci pengetahuan. Kalian sendiri tidak masuk ke dalamnya, tetapi orang yang berusaha masuk kalian halang-halangi."

Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, para ahli Taurat dan orang Farisi terus-menerus mengintai, dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Dengan itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya
👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖👥📖

MENJADI SARANA KASIH ALLAH BAGI SESAMA!

“Rosario telah menyertai saya di saat-saat suka dan di saat-saat duka, dalam Rosario saya selalu menemukan penghiburan.” (Santo Yohanes Paulus II)

http://floresnusaku.blogspot.comKetika hidup sudah berakar pada kesombongan maka selalu ada cara dari kita untuk menjebak orang lain, untuk menjatuhkan orang lain dan untuk menganggap remeh orang lain. Kita tidak akan pernah puas dan senang bila ada orang lain yang bahagia dan sukses di atas kebahagiaan dan kesuksesan kita. Padahal, kalau kita sungguh mengalami perjumpaan dengan YESUS dalam doa dan hidup kita, maka kita akan MENJADI SARANA KASIH ALLAH bagi sesama. Tatapan kita terhadap sesama pun menjadi sebuah tatapan yang penuh kasih dan persaudaraan. 
Hari ini kita memperingeati Santo Ignatius dari Antiokhia Uskup dan Martir. Kata-katanya yang sungguh mengesankan ketika dia ditangkap dan dihadapkan kepada kaisar  yang menyatakan ketidaktakutan mereka menghadapi ancaman kaisar adalah “Kami semua pengikut Kristus yang telah disalibkan bagi keselamatan umat manusia. Kristus itulah Tuhan kami dan Ia tetap tinggal dalam hati kami dan menyertai kami.” Kata-kata INI SUNGGUH menguatkan Santo Ignatius, sampai pada akhirnya dia berani berkata KEKASIHKU SUDAH DISALIBKAN, MAKA AKU PUN TIDAK MERINDUKAN SESUATU YANG DUNIAWI MELAINKAN MERINDUKAN PERSATUAN SEGERA DENGAN DIA.

Kisah Injil dan perayaan hari ini [riwayat hidup Santo Ignatius dari Antiokhia], mengajak kita untuk memiliki YESUS tidak hanya dalam sebuah konsep dan aturan belaka melainkan memiliki YESUS dalam hidup, menjadi bagian dari hidup kita sendiri. MENGALAMI dan MERASAKAN sendiri YESUS yang hidup. Dan kita sungguh hidup di dalam YESUS. Kalau YESUS sungguh hidup di dalam kita maka kita berani untuk mematikan segala keinginan duniawi kita, egois kita, iri hati dan sikap yang cenderung menyalahkan orang lain atau menaruh curiga dan dendam kepada orang lain. Kalau YESUS sungguh hidup di dalam kita maka kita memiliki KASIH dan KASIH itu mengajak kita untuk berani mati bagiNYA, mati terhadap dosa dan terhadap segala keinginan dan tawarannya.

Semoga berkat doa Santo Ignatius dari Antiokhia kita berani untuk mempertahankan iman dan cinta kita kepada YESUS dan mengalami kasih YESUS di setiap peristiwa hidup kita.
Dio ti Benedica

Comments