Surat Terbuka bagi pemimpin bangsa ini

Ini adalah catatan kecil saya akan perjuanganmu Bpk. Ir. Joko Widodo (Presiden Republik Indonesia).

Dedikasi dan kerjamu sangat nyata terasa. Banyak hal yang telah diperbuat demi kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia tercinta. Meski demikian tiada hari hidupmu selalu diterpa isu dan nyinyir dari kaum pembencinya.

Teringat akan sebuah pepatah yang sangat layak disematkan pada dirimu wahai presidenku, "Semakin tinggi sebuah pohon, akan semakin kencang pula angin yang menerpanya".
Itulah realita hidup, semakin mampu seseorang; akan semakin banyak cobaan yang datang.

Baca juga: Tips Cepat Hamil

Perjuanganmu sangat tulus demi kemajuan bangsa ini. Figurmu akan menjadi barometer bagi pemimpin selanjutnya yang hendak menerima estafet kepemimpinan negeri ini.

Kerjamu telah terasa hingga pelosok negeri. Meski peluh dan lelah terasa, engkau tetap tegar mengunjungi daerah-daerah terpencil. Setiap daerah tertinggal nyaris tidak terlewati untuk dikunjungi.

Engkau tidak pernah bereuforia yang berlebihan. Sulit kubayangkan, hampir tidak ada waktu bagimu untuk bersenang-senang bersama keluarga; entah itu ke luar negeri ataupun di dalam negeri demi melepaskan penat akan kerjaan. Hari-harimu selalu bekerja dibawah protokoler yang super ketat.


Sangatlah aku sayangkan, masih saja ada opini orang yang selalu melihat adanya kegagalan pada diri Pemimpin yang bersahaja ini.
Ketika bapak menghadiri pertemuan di luar negeri, mereka selalu berteriak bahwa pemimpin pengecut dan sebagainya. Padahal, bapak lebih mementingkan urusan pekerjaan di negeri ini yang tidak bisa diwakilkan.
Ketika Bapak sementara berusaha keras menerjang kejamnya para pemberontak di Papua, mereka kembali berteriak Pencitraan. Tanpa pernah terpikir hal positif dibalik usaha kerasmu untuk memutuskan ketertinggalan pembangunan di sana.
Ketika Bapak sedang berjuang keras melawan penatnya kabut asap yang tebal di pedalaman Sumatera. Mereka kembali berteriak bahwa engkau sementara pamer sepatu baru. Sementara mereka tidak pernah mengetahui tujuan muliamu melakukan semua itu.
Sang pemimpin yang sangat bersahaja tanpa memandang latar belakang.
Meski hidupmu selalu diterpa isu, cintamu tetap terpancar kepada semua komponen bangsa, terkhususnya kaum pembencimu. Mungkin bagimu, segala nyinyir dan kritikan merupakan nutrisi yang sangat bermanfaat demi pembangunan Indonesia secara menyeluruh.
Bukti cinta itu, dikala memasuki jilid II, engkau membuka diri untuk mencoba mengkolaborasikan kemampuan yang ditawarkan oposisi dalam membangun negeri ini. Bapak mampu memadukan semua kekuatan dengan misi yang sama untuk membawa Indonesia menuju Kejayaan. Semua master plan yang bagus pada oposisi dimanfaatkan dengan mencoba menarik masuk figur Negarawan oposisi untuk membangun negeri ini.

Meski demikian, aku sebagai masyarakat, kami tetap berharap semoga bergabungnya para Negarawan ini tidak mempengaruhi fungsi kontrol dalam sistem demokrasi bangsa ini.
Tetap tegakkan output seperti yang telah disampaikan dalam pidato perdana jilid II yang lalu. Bila gagasan (Master Plan) itu tidak terealisasi, segeralah mencari figur yang lebih kompeten dalam membangun bangsa ini.

Kami yang mencintaimu optimis, bapak mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Salam,
Ronny

Comments