RESIDENSI KEPERAWATAN MATERNITAS DENGAN FOKUS PENERAPAN NEED FOR HELP WIEDENBACH DAN SELF CARE OREM PADA ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN ABORTUS INKOMPLET

Tingginya angka kematian maternal dan perinatal masih menjadi masalah yang besar di dunia. Dilaporkan bahwa kematian maternal diakibatkan oleh berbagai komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Abortus merupakan salah satu bentuk komplikasi dalam kehamilan. Abortus berhubungan dengan berbagai faktor yaitu faktor ibu 65%, faktor janin 20%, dan faktor plasenta 15%. Diantara ketiga faktor tersebut, penyebab paling banyak terjadinya abortus adalah faktor ibu yang meliputi umur, paritas, anemia, penyakit ibu, dan sosial ekonomi (Sugiarti, 2010). Laporan awal
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menyebutkan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 248 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per 1.000 kelahiran hidup. 
Kementrian Republik Indonesia menargetkan pada tahun 2009 AKI menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007 dan DepKes, 2009).
Ada tiga penyebab klasik kematian ibu yaitu perdarahan, keracunan kehamilan dan infeksi. Sebenarnya ada penyebab ke 4 yaitu abortus. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 15-50% kematian ibu disebabkan oleh abortus. Komplikasi abortus berupa perdarahan atau infeksi dapat menyebabkan kematian. Itulah sebabnya rnengapa kematian ibu yang disebabkan abortus sering tidak muncul dalam laporan kematian, tapi dilaporkan sebagai perdarahan atau sepsis (Azhari, 2002).

File lengkapnya download di bawah ini

Comments