SKRIPSI: SPESIALIS KEPERAWATAN MATERNITAS DENGAN FOKUS PADA PENERAPAN TEORI KEPERAWATAN “NEED FOR HELP” DAN LOSS & GRIEF PADA ASUHAN KEPERAWATAN INTRA PARTUM DENGAN INTRA UTERINE FETAL DEATH

Salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat di suatu negara adalah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di negara tersebut. Angka kematian bayi di dunia masih cukup tinggi, di Oman kematian janin di dalam rahim dengan usia kehamilan ≥ 28 minggu sebesar 7, 9  per 1000 kelahiran hidup, di USA pada tahun 2003 angka kematian bayi sekitar 6,23 per 1000 kelahiran hidup dan tahun 2005 sekitar 6,2/1000 kelahiran hidup, di Mesir 10/1000 kelahiran hidup pada tahun 1993-1995 (Patel, 2008; Lindsey et al, 2012).

Upaya untuk menurunkan kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu merupakan dua dari delapan sasaran Milleneum Development Goals (MDGs). Tenaga kesehatan merupakan salah satu profesi yang bertanggung jawab dalam menyukseskan delapan sasaran tersebut. Upaya- upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk dapat menjadi seorang tenaga profesional yang bertanggung jawab adalah meningkatkan kemampuan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dimiliki.

Perawat maternitas sebagai salah satu tenaga kesehatan dididik untuk memiliki kemampuan berperan sebagai praktisi keperawatan, pendidik, konselor, advokat, koordinator, kolaborator, pengelola, peneliti sekaligus sebagai agen pembaharu. Oleh karena itu spesialis keperawatan maternitas diharapkan memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap mandiri maupun berkolaborasi dengan team lain saat melaksanakan perannya di masyarakat.Dengan demikian perawat maternitas ikut bertanggung jawab dalam menyukseskan delapan sasaran dalam MDGs, terutama menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu.

Indonesia memiliki angka kematian bayi sebesar 34/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007, sementara sasaran target pencapaian angka kematian bayi yang ditetapkan oleh tujuan pembangunan milenium (MDGs) pada tahun 2015 sebesar 23/1000 kelahiran hidup (Bappenas, 2010). Kejadian IUFD merupakan salah satu penyebab peningkatan angka kematian bayi, karena lebih kurang 5% konsepsi mengalami kematian janin dalam rahim (IUFD) (Silver, 2007).

Download File Lengkap di Bawah ini

Comments